www.smkn1saptosari.sch.id (GUNUNGKIDUL). Dalam rangka memperkuat implementasi Teaching Factory (TeFa) dan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD), SMKN 1 Saptosari melaksanakan kunjungan kerja dan studi tiru ke dua sekolah menengah kejuruan unggulan di Daerah Istimewa Yogyakarta, yakni SMKN 6 Yogyakarta dan SMKN 2 Depok, Sleman, pada 15–16 Desember 2025.
Kegiatan ini bertujuan untuk menggali praktik baik pengelolaan TeFa dan BLUD sebagai strategi peningkatan mutu pendidikan vokasi yang selaras dengan kebutuhan Dunia Usaha, Dunia Industri, dan Dunia Kerja (DUDIKA).
Kunjungan pertama dilaksanakan pada Senin (15/12/2025) di SMKN 6 Yogyakarta. Rombongan SMKN 1 Saptosari disambut langsung oleh Kepala SMKN 6 Yogyakarta, Bapak Mujari, S.Pd., M.Pd. Dalam sesi diskusi, beliau menekankan pentingnya sinergi antara TeFa dan BLUD sebagai satu kesatuan sistem yang saling menguatkan.
Menurutnya, transformasi sekolah menuju pengelolaan berbasis layanan dan produksi menuntut perubahan pola pikir seluruh warga sekolah. “Sekolah saat ini dituntut bekerja seperti perusahaan, terutama dalam tata kelola. Oleh karena itu, dibutuhkan kesepakatan sejak awal dengan orang tua siswa, serta fleksibilitas jadwal pembelajaran agar mampu menyesuaikan ritme produksi dan layanan jasa,” ujar beliau.

Menanggapi hal tersebut, Kepala SMKN 1 Saptosari menyampaikan komitmennya untuk mendorong kemandirian sekolah melalui penguatan TeFa dengan BLUD sebagai payung hukum. Saat ini, SMKN 1 Saptosari telah mulai menerapkan sejumlah aturan internal yang lebih ketat guna mendukung profesionalisme pengelolaan unit produksi dan layanan sekolah.
Rangkaian studi tiru dilanjutkan pada Selasa (16/12/2025) di SMKN 2 Depok, Sleman. Rombongan diterima oleh jajaran tim manajemen sekolah yang memaparkan secara komprehensif pengelolaan pembelajaran berbasis TeFa dan BLUD yang terintegrasi dengan kurikulum.
Dalam pemaparannya, tim manajemen SMKN 2 Depok menegaskan bahwa TeFa dan BLUD tidak sekadar berfungsi sebagai unit usaha, melainkan menjadi laboratorium pembelajaran nyata bagi siswa. Melalui skema tersebut, peserta didik dilatih untuk memiliki kompetensi teknis sekaligus soft skills yang dibutuhkan di dunia kerja sebelum lulus.

Kunjungan studi tiru selama dua hari ini memberikan banyak referensi strategis bagi SMKN 1 Saptosari, mulai dari aspek administrasi, pengelolaan sumber daya manusia, hingga strategi pemasaran produk dan jasa sekolah.
Dengan semangat inovasi dan kolaborasi, SMKN 1 Saptosari berkomitmen untuk mengadaptasi praktik-praktik terbaik yang diperoleh selama kunjungan, sebagai langkah nyata mewujudkan sekolah vokasi yang unggul, mandiri, dan berjiwa wirausaha.
Tim Publikasi SMKN 1 Saptosari
0 Komentar
Untuk mengirimkan komentar silakan login terlebih dahulu!