www.smkn1saptosari.sch.id (SAPTOSARI). Pangkalan SMK Negeri 1 Saptosari, Gugus Depan GK 015-051/052, melaksanakan kegiatan Kemah Budaya Dharma Pertiwi sebagai penutup akhir tahun ajaran 2024/2025. Kegiatan ini berlangsung di Bumi Perkemahan Rama-Shinta, Kompleks Taman Wisata Candi Prambanan, pada Jumat–Sabtu, 20–21 Juni 2025.
Kemah diikuti oleh 383 siswa kelas X yang tergabung dalam 7 ambalan putra (Dewaruci) dan 7 ambalan putri (Gandawati), yang terbagi menjadi 56 sangga. Seluruh rangkaian kegiatan dipersiapkan dan dilaksanakan oleh Sangga Kerja yang terdiri dari Dewan Ambalan Gandawati–Dewaruci, dibantu oleh unsur PKS Skatusa, relawan, dan 18 orang pembina pendamping.
Kegiatan ini mengangkat tema “Menyulam Cerita Ramayana, Merajut Budaya Bangsa”, dengan harapan seluruh peserta dapat memahami dan meresapi nilai-nilai luhur sejarah dan budaya bangsa melalui pengalaman langsung di situs bersejarah seperti Candi Prambanan dan Candi Sewu. Tema ini juga menekankan pentingnya kebinekaan dan persatuan dalam harmoni kehidupan bersama.
Menjadi kemah budaya pertama yang diselenggarakan oleh SMK Negeri 1 Saptosari di Kompleks Taman Wisata Candi Prambanan, kegiatan ini menjadi momen yang istimewa sekaligus bersejarah.
Rangkaian Kegiatan Hari Pertama
Kegiatan dimulai dengan registrasi peserta, pengecekan kehadiran dan perlengkapan, serta apel pembukaan dan ibadah Sholat Jum'at di pangkalan. Setelah doa keberangkatan, peserta dan barang logistik dimobilisasi ke kendaraan truk dan bus menuju lokasi perkemahan.
Setibanya di lokasi, peserta mendirikan tenda dan mengikuti upacara pembukaan. Dalam amanatnya, kakak pembina menyampaikan bahwa kemah budaya ini merupakan wadah untuk melestarikan budaya bangsa dan menanamkan nilai-nilai budaya dalam diri peserta. Ia juga mengingatkan prinsip-prinsip pecinta alam: tidak mengambil apa pun selain gambar, tidak membunuh apa pun selain waktu, dan tidak meninggalkan apa pun selain jejak dan kenangan manis.
Malam harinya, kegiatan dilanjutkan dengan ibadah malam, upacara api unggun, dan pentas seni antar ambalan. Bertindak sebagai pembina upacara api unggun adalah Kakak Kamabigus Gudep GK 015.051/052, Kak Markidin Parikesti, S.Pd., M.T. Dalam amanatnya, beliau mengajak peserta meneladani sifat api: menghangatkan, menerangi, dan menyemangati, serta berharap peserta menjadi pribadi yang membawa cahaya dan semangat bagi lingkungan sekitar.
Rangkaian Kegiatan Hari Kedua
Hari kedua diawali dengan kegiatan jogging mengelilingi area wisata Candi Prambanan, dilanjutkan pemaparan materi tentang cagar budaya oleh narasumber dari pengelola Taman Wisata Candi Prambanan. Kegiatan berlanjut dengan jelajah candi dan outbound di kawasan Candi Sewu.
Setelah itu, peserta melakukan bedol tenda dan mengikuti apel penutupan yang dipimpin oleh WKS Kesiswaan sekaligus Koordinator Kemah Budaya, Kak Gandung Warjono, S.Pd.T., M.Pd. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah mendukung kelancaran kegiatan, serta harapan agar kemah budaya ini memberikan pengalaman dan pembelajaran yang bermakna bagi semua yang terlibat.
Setelah apel, peserta mempersiapkan logistik dan kembali ke kendaraan untuk perjalanan pulang. Setibanya di pangkalan, peserta disambut dengan antusias oleh orang tua, wali, dan kerabat.
Pesan dan Kesan dari Pradana
Ketua Sangga Kerja sekaligus Pradana Utama Putra Ambalan Dewaruci, Kak Oxta Arzainal (XI TAV B), menyampaikan,“Kemah Budaya yang telah kita lalui bersama adalah pengalaman yang sangat berharga dan tak terlupakan. Semoga kegiatan ini menginspirasi adik-adik kelas X untuk terus mengembangkan kreativitas, kesadaran budaya, dan persaudaraan. Kesan mendalam bagi saya adalah semangat dan antusiasme peserta yang luar biasa. Teruslah berkarya dan menjaga budaya kita yang kaya dan beragam. Saya bangga menjadi bagian dari perjalanan ini.”
Sementara itu, Wakil Ketua Sangga Kerja sekaligus Pradana Utama Putri Ambalan Gandawati, Kak Frista Amanda Rahmayanti (XI TKJ A), juga mengungkapkan,“Kemah Budaya Skatusa 2025 merupakan kemah budaya pertama yang diadakan oleh pangkalan kami. Kegiatan ini memberikan pengalaman mendalam tentang kepemimpinan, kebersamaan, dan kecintaan terhadap budaya. Semoga kegiatan ini mampu memperkuat nilai-nilai budaya dan persatuan dalam kebhinekaan.”
Salam Pramuka!
Kemah Budaya Skatusa 2025
"Menyulam Cerita Ramayana, Merajut Budaya Bangsa"
Jaya SKATUSA, Maju Pandu Pramukanya!
Satyaku Kudarmakan, Darmaku Kubaktikan.
Kontributor : Dionysius Hananda Wahyu Kristianto, S.Pd.
Editor : Tim Publikasi SMKN 1 Saptosari
0 Komentar
Untuk mengirimkan komentar silakan login terlebih dahulu!